Senin, 13 Agustus 2012

Makanan Tradisional Yang Nyaris Punah



Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajan pasar.  Terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi gula kelapa (gula Jawa) kemudian direbus dalam air mendidih lalu disajikan dengan parutan kelapa.
Klepon biasa dijajakan bersama getuk dan cenil (juga disebut cetil) sebagai cemilan sore atau pagi hari. Warna klepon biasanya putih atau hijau tergantung selera. Untuk klepon dengan warna hijau perlu ditambahkan pewarna dar daun suji atau daun pandan.
Bentuknya yang bulat dan berwarna hijau muda, memang terasa sangat unik dan menggoda selera kuliner kita untuk mencicipinya. Teksturnya yang kenyal dan lembut membuat orang ingin terus menggigit dan menggitnya lagi.
Rasa yang tersimpan dari klepon sangat lezat, bersensasi, bahkan bikin ketagihan. Karena manis gula merah sebagai isinya seperti madu. Rahasia kelezatan klepon memang pada isinya yang terbuat gula merah yang dicairkan lebih dulu.
Sedangkan untuk kulit luar klepon berasal dari campuran adonan yang terbuat dari adukan tepung ketan, dengan air perasan daun pandan secukupnya. Tergantung dari komposisi tepung ketannya.
Setelah diuleni adonan dibulatkan sebesar kelereng. Lalu, diisi cairan gula. Setelah itu dimasukkan dalam panci berisi air mendidih. Tunggu sampai klepon mengapung, lalu diguling-gulingkan dalam parutan kelapa muda.
Klepon terasa nikmat bila disajikan masih hangat. Apalagi jajanan ini mudah basi, karena terbuat dari bahan campuran santan kelapa dan tepung terigu. Namun, sebagai catatan para penikmat makanan ini perlu hati-hati bila klepon yang akan dimakan kala masih panas, akan cukup mengejutkan karena isinya yang berupa gula merah cair cukup celekit panasnya. Jadi lebih baik kita tunggu dulu bila sudah agak dingin.
Sekarang, keberadaan Klepon sudah sangatlah sulit ditemui apalagi di kota besar. Para pengusaha kuliner lebih memilih membuka usaha kuliner untuk jenis makanan fast food (cepat saji). Jika di pertanyakan kenapa orang lebih memilih menjual produk fast food daripada makanan tradisional seperti klepon ini, mungkin jawaban mereka akan sama yaitu "sudah tidak ada minat konsumen untuk produk semacam klepon". yah... ironis sekali ya.. mungkin karena kurangnya peran orang tua dalam mensosialisasikan Klepon kepada anaknya. Tapi bingung juga seandainyapun orang tua  mau mensosialisasikannya, klepon pun sudah sangat sulit di jumpai.. trus apa yang mau di sosialisasikan? Haruskah para orang tua terjun ke pasar tradisional untuk mencari klepon?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar